HATI-HATI LOOHHH… IBUNYA MAKAN PEDES BIKIN PUP MERAH?

Posted: 16 Sep 2025

Banyak ibu menyusui yang masih percaya kalau makan pedas bisa bikin pup bayi jadi merah. Bahkan, ada yang sampai pantang makan pedas sama sekali. Tapi, benarkah makanan pedas adalah penyebab pup bayi berubah warna? Yuk, kita bahas fakta medisnya.

artikel 36-1

Mitos: Makan Pedas Sebabkan Pup Bayi Merah

Faktanya, makanan pedas tidak menyebabkan pup bayi jadi merah. Makanan pedas mengandung zat bernama capsaicin yang bisa terserap ke dalam ASI. Pada beberapa bayi, capsaicin memang bisa menimbulkan reaksi, misalnya bayi jadi lebih rewel, terlihat gelisah, atau menyusu sebentar-sebentar. Tapi, efek ini tidak sampai mengubah warna feses bayi.

Artinya, ibu boleh saja makan pedas saat menyusui, asalkan dalam jumlah wajar. Bahkan penelitian menunjukkan, tidak ada pantangan makanan khusus bagi ibu menyusui, selama dikonsumsi dengan porsi seimbang.

Namun perlu diingat, jika konsumsi pedas berlebihan sampai membuat ibu diare atau dehidrasi, hal itu justru bisa mempengaruhi produksi ASI. Jadi, kuncinya tetap ada di keseimbangan.

Kalau Bukan Pedas, Kenapa Pup Bayi Bisa Merah?

artikel 35-2

Ada beberapa penyebab medis mengapa pup bayi bisa berwarna merah, di antaranya:

  • Alergi makanan tertentu
  • Infeksi saluran cerna
  • Iritasi atau luka di area anus bayi
  • Makanan padat yang belum tercerna sempurna (pada bayi di atas 6 bulan), misalnya buah naga, tomat, atau wortel

Itu sebabnya, ibu perlu mengenali ciri-ciri pup bayi normal sesuai chart warna dan tekstur feses yang biasa digunakan dokter anak.

Waspadai Gejala Bahaya

Segera bawa bayi ke dokter jika pup merah disertai tanda-tanda berikut:

  • Demam
  • Diare terus-menerus dengan tekstur encer dan bau menyengat
  • Muntah berulang
  • Bayi tampak lemas
  • Ada bercak darah di feses

Kondisi ini bisa mengindikasikan masalah kesehatan serius yang membutuhkan penanganan medis.

Kesimpulan

Makan pedas saat menyusui tidak menyebabkan pup bayi jadi merah. Jadi, ibu tidak perlu takut, asalkan tetap mengkonsumsi dalam jumlah wajar. Perhatikan kondisi tubuh ibu dan respon bayi. Yang terpenting, pastikan asupan nutrisi ibu tetap seimbang agar kualitas ASI tetap terjaga.

Artikel Terkait