Posted: 10 Sep 2025
Banyak ibu langsung menyalahkan diri sendiri ketika berat badan bayi tidak juga naik. Sering terdengar anggapan bahwa ASI kurang, tidak berkualitas, atau bahkan tidak ada sama sekali. Padahal, penyebab berat badan bayi tidak bertambah belum tentu terletak pada ASI. Ada beberapa faktor lain yang sering luput diperhatikan.
Sebelum merasa bersalah, mari cek tiga hal penting yang bisa mempengaruhi kenaikan berat badan bayi.
Pada bayi baru lahir hingga usia 3 bulan, kebutuhan menyusu cukup tinggi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan agar bayi menyusu sekitar 8–12 kali per hari, atau setiap 2–3 jam sekali.
Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, ibu perlu membangunkan untuk menyusu. Begitu juga saat bayi tertidur di tengah sesi menyusu, sebaiknya dibangunkan kembali agar proses menyusu tidak terputus.
Mengapa hal ini penting? - Durasi menyusu yang terlalu singkat membuat asupan ASI tidak optimal. - Bayi bisa kehilangan kesempatan mendapatkan ASI hindmilk, yaitu bagian ASI yang lebih kaya kalori. - Berat badan bayi bisa stagnan atau tidak bertambah sesuai kurva pertumbuhan.
Oromotor adalah kemampuan otot mulut bayi untuk bergerak saat menyusu. Pada bayi baru lahir, ada dua refleks oromotor yang sangat penting:
Jika refleks ini lemah atau tidak terlihat, ada kemungkinan bayi mengalami masalah oromotor. Kondisi ini membuat bayi kesulitan menyusu dengan efektif, sehingga asupan ASI berkurang dan berdampak pada kenaikan berat badan.
Apabila orang tua mencurigai adanya masalah ini, segera konsultasikan ke dokter anak atau tenaga kesehatan yang berpengalaman dalam tumbuh kembang bayi.
Kesalahan posisi dan pelekatan adalah penyebab paling umum berat badan bayi sulit naik meskipun produksi ASI ibu melimpah.
Ciri pelekatan yang benar antara lain: - Areola bagian bawah lebih banyak masuk ke mulut bayi dibanding bagian atas. - Bibir bayi menggulung keluar (flanged lips). - Dagu bayi menempel pada payudara. - Hidung bayi tetap bebas untuk bernapas.
Jika pelekatan tidak memenuhi tanda-tanda ini, bayi mungkin tidak mendapatkan ASI dengan cukup. Konsultasi dengan konselor menyusui bisa membantu memperbaiki posisi dan pelekatan, sehingga bayi bisa menyusu lebih efektif.
Kenaikan berat badan bayi tidak selalu berkaitan dengan kualitas atau jumlah ASI. Sebelum menyimpulkan ASI “kurang” atau “tidak bagus,” pastikan tiga hal ini sudah dicek dan diperbaiki: 1. Bayi tidak tidur terlalu lama tanpa dibangunkan untuk menyusu. 2. Refleks rooting dan sucking bayi berjalan normal. 3. Posisi dan pelekatan menyusui sudah sesuai.
Jika ketiga faktor ini sudah dioptimalkan, umumnya berat badan bayi akan naik sesuai grafik pertumbuhan.
Sumber:
Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2021). ASI eksklusif dan panduan menyusui. Retrieved from https://idai.or.id
Lau, C. (2015). Development of suck and swallow mechanisms in infants. Annals of Nutrition and Metabolism, 66(Suppl 5), 7–14. https://doi.org/10.1159/000381361
World Health Organization. (2020). Infant and young child feeding. WHO. Retrieved from https://www.who.int/health-topics/infant-feeding