Posted: 20 Sep 2022
Setelah melahirkan, tidak sedikit mommy yang mengalami kondisi dimana ASI tidak langsung keluar. Saat terjadi kondisi seperti itu, mommy jangan langsung khawatir ya.
Walaupun hanya setetes ASI yang keluar, baby akan tetap terpenuhi nutrisinya dari tetes kolostrum yang keluar. Mengingat ukuran lambung baby yang masih kecil (sebesar kelereng), kebutuhan ASI baby belum dalam jumlah yang banyak.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ASI tidak langsung keluar pasca melahirkan. Gangguan pada produksi hormon prolaktin yang berfungsi untuk merangsang pembentukan ASI menjadi salah satunya. Ketika hormon prolaktin ini berjumlah sedikit, maka akan berpengaruh pada waktu keluarnya ASI. Berikut faktor lain yang juga menjadi alasan ASI tidak keluar setelah selesai melahirkan:
Jika ini adalah persalinan mommy yang pertama, maka ada kemungkinan jika ASI tidak dapat langsung keluar dengan jumlah yang banyak. Mommy yang baru pertama kali melakukan persalinan mungkin belum memiliki pengalaman dan cukup informasi bagaimana posisi & pelekatan yang tepat serta cara agar ASI dapat keluar. Mommy bisa melakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) dan sering menyusui baby agar merangsang ASI untuk keluar lebih banyak.
Mommy yang melakukan persalinan melalui operasi caesar akan mengalami waktu yang lebih lama untuk memproduksi ASI jika dibandingkan dengan mommy yang melakukan persalinan normal karena proses pemulihan yang lebih lama.
Sering kali keputusan medis yang mengharuskan mommy dan baby diletakkan di ruangan yang berbeda untuk tempo waktu yang telah ditentukan sehingga tidak memungkinkan bagi baby untuk langsung menyusu. Untuk mengatasi hal tersebut, mommy yang sudah dianggap aman oleh dokter setelah melalui persalinan caesar dapat langsung melakukan pumping untuk memberikan sinyal permintaan pada PD.
Produksi ASI dapat terhambat dikarenakan kondisi medis yang dialami oleh mommy. Diabetes menjadi salah satu kondisi medis yang membuat produksi ASI menjadi tertunda dikarenakan tingginya kandungan gula darah dalam tubuh.
Selain diabetes adapun masalah tiroid. Tiroid adalah kelenjar yang berada di depan leher yang salah satu fungsinya adalah memproduksi hormon penting untuk menyusui. JIka jumlah hormon tiroid dalam tubuh mommy sedikit/ bermasalah, maka hal ini dapat membuat produksi ASI akan lebih lambat. Hormon tiroid juga dipengaruhi oleh kondisi kehamilan dan persalinan mommy, jadi mommy harus rajin untuk cek kadar hormon tiroid dalam tubuh ya.
Beberapa ciri mommy yang mengalami masalah pada tiroid :
Jika mommy mengalami ciri-ciri di atas, konsultasikan langsung ke dokter ya moms agar segera diberi tindakan lebih lanjut.
Jika mommy perlu mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi kondisi medis tertentu, pastikan mommy telah melakukan konsultasi kepada dokter, untuk memastikan obat yang dikonsumsi aman untuk produksi ASI dan tidak memberikan efek samping pada mommy & baby.
Menurut studi yang dilakukan oleh UT Southwestern Medical Center, stres menjadi penyebab utama terganggunya produksi ASI. Hormon oksitosin yang ada dalam tubuh mommy akan mengalami penurunan jumlahnya ketika mommy sedang stres, hal ini membuat produksi ASI akan lebih lambat dan membuat ASI keluar dengan jumlah yang sedikit.
Menyusui baby memang penting ya moms, namun kesehatan mental mommy juga perlu diperhatikan agar baby & mommy sama-sama happy. Papa ASI dan keluarga juga harus memberikan support untuk mommy<3
Ada beberapa cara yang bisa mommy lakukan untuk membantu merangsang produksi ASI setelah melahirkan diantaranya:
Istirahat yang cukup & banyak melakukan kegiatan yang membuat mommy happy untuk menambah jumlah hormon oksitosin dalam tubuh
Jika kondisi kesehatan baby & mommy memungkinkan setelah persalinan, segeralah menyusui baby & lakukan skin to skin. Jika mommy & baby diletakkan di tempat berbeda, mommy bisa mulai mencoba pumping untuk memberikan sinyal pada PD
Perbanyak konsumsi makanan bergizi yang membantu meningkatkan produksi ASI
Cukupi kebutuhan cairan tubuh mommy dengan memperbanyak konsumsi air putih.