Di era saat ini, semakin banyak mommy-mommy yang tetap beraktivitas di luar rumah meskipun sedang menyusui.
Posted: 27 Aug 2020
Di era saat ini, semakin banyak mommy-mommy yang tetap beraktivitas di luar rumah meskipun sedang menyusui.
Memerah ASI pun menjadi aktivitas wajib agar asupan nutrisi si kecil tetap tercukupi meskipun kita harus bekerja.
Disinilah mommy wajib tahu, bagaimana cara penyimanan ASI perah (ASIP) yang baik agar ASI awet dan tidak menimbulkan gangguan pencernaan pada bayi.
Ada banyak pilihan tempat penyimpanan untuk ASI perah, seperti botol kaca, botol plastik dengan label bebas bahan berbahaya, maupun kemasan plastik khusus untuk ASI.
Semua media penyimpanan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sebelum beranjak ke cara menyimpan ASIP yang baik, ada baiknya kita mengetahui media mana yang pas kita jadikan pilihan untuk menyimpan ASI.
Sebelum menyimpan ASI di botol plastik, pastikan mommy memilih botol plastik yang bebas dari BPA (Brisphenol-A).
BPA merupakan jenis bahan kimia yang biasanya dipakai dalam pembuatan produk seperti wadah makanan atau minuman, dan juga produk kebersihan. Tentu sangat tidak aman untuk si kecil ya moms.
Alternatif lainnya, mommy bisa memilih botol dengan nomor daur ulang “5”, karena botol ini terbuat dari Polipropilen (PP atau Polypropylene). Nomor label ini bisa kita lihat di bagian bawah botol.
Tak hanya untuk menyimpan ASI, botol ini juga aman digunakan saat menyusui.
Kelebihan botol ASI plastik
Kekurangan botol ASI plastik
Botol plastik dengan disposable liner adalah botol berbahan plastik yang dilengkapi dengan plastik sekali pakai yang sudah di sterilkan.
Plastik sekali pakai yang sudah di sterilkan (disposable sterilized liner) ini ada didalam botol untuk menampung ASI perah.
Sesuai namanya, disposable sterilized liner hanya bisa digunakan sekali pakai kemudian dibuang.
Kelebihan
Kekurangan
Jika mommy mau botol ASI yang aman dan bebas dari bahan kimia BPA, mommy bisa memilih botol dengan bahan kaca.
Daripada botol plastik, botol kaca jauh lebih berat dan mungkin cukup menyulitkan saat menyusu.
Kalau mommy takut botol kacanya mudah pecah, mommy bisa memilih botol dari bahan kaca yang dilengkapi dengan penutup botol berbahan silikon.
Sama seperti botol plastik, botol kaca juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan botol ASI kaca
Kekurangan botol ASI kaca
Selain menggunakan botol, ASIP juga bisa ditampung di kantong penyimpanan ASI. Kantong ini sudah steril jadi tidak perlu dibersihkan atau di sterilkan sebelum digunakan.
Tapi, pastikan memilih kantong ASI dengan segel rapat dan memiliki kualitas yang baik. Agar ASI perah tidak mudah bocor atau tumpah.
Dibandingkan dengan menggunakan botol, menggunakan kantong ASI lebih praktis dan tidak terlalu banyak makan tempat.
Tetapi, ASI yang disimpan di dalam kantong harus dipindahkan ke dalam botol saat akan menyusu.
Kelebihan kantong ASI
Kekurangan
Itulah beberapa media penyimpanan ASI perah yang bisa mommy coba. Semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung mommy mau pilih yang mana.
Yang terpenting tetap menajga kebersihan dan pastikan bebas bahan kimia ya moms.
Berikut ini beberapa cara menyimpan ASI perah yang baik.
Salah satu hal penting yang wajib mommy perhatikan adalah waktu penyimpanan ASI.
Lama waktu penyimpanan ASI tergantung pada dimana mommy menyimpannya dan kapan jadwal menyusui si kecil.
Secara umum, berikut ini beberapa aturan lama waktu penyimpanan ASI perah.
Suhu ruangan yang disarankan untuk menyimpan ASI sebaiknya antara 25 derajat celcius.
Dalam suhu ini, ASI yang baru dipompa bisa digunakan sampai 4 jam.
Sementara untuk ASI beku yang disimpan di suhu ruang sebaiknya digunakan selama 1-2 jam.
Jika mommy menggunakan cooler box, cara penyimpanan paling baik adalah dengan memasukkan banyak es batu.
Cara ini akan membuat ASI bisa bertahan lebih lama selama beberapa jam hingga selama 1 hari.
Suhu ideal untuk menyimpan ASI di kulkas adalah 4 derajat atau lebih rendah. Sebaiknya tidak lebih dari 10 derajat celcius.
ASI perah yang disimpan di dalam kulkas batas penyimpanannya selama 5 hingga 8 hari.
Tapi untuk tetap menjaga kualitasnya sebaiknya gunakan ASI dalam kurun waktu tidak lebih dari 3 hari.
ASI yang disimpan di dalam freezer memiliki waktu pakai yang lebih lama.
Untuk freezer jenis upright freezer, atau pintu yang dibuka ke depan, ASI bisa tahan hingga 6 bulan dengan suhu penyimpanan minimal -18 derajat celcius.
Sementara untuk jenis chest freezer atau frezer box, dengan pintu yang dibuka ke atas, waktu penyimpanan 6 hingga 12 bulan, dengan suhu penyimpanan -20 derajat celcius.
Untuk menyajikan ASI perah, berikut ini cara penyajiannya.
Itulah moms beberapa cara penyimpanan ASI perah yang baik serta cara mencairkannya, dan juga beberapa info penting seputar ASI perah.
Jika ada yang ditanyakan bisa langsung tanya di kolom komentar, instagam momuung.id atau melalui komentar di channel Youtube Mom Uung. Sampai jumpa di next artikel.
Referensi