MASTITIS BISA SEBABKAN NYERI SAAT MENYUSUI, INI PENYEBABNYA!

Posted: 31 Jul 2024

Tidak sedikit ibu menyusui yang pernah mengalami rasa nyeri di payudara. Nyeri ini disebabkan karena adanya peradangan pada payudara. Peradangan ini bisa terjadi karena pengosongan payudara yang tidak optimal. Akibatnya terjadi penyempitan saluran ASI (sumbatan) dan jika tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan peradangan pada payudara yang menimbulkan rasa nyeri. Ini merupakan tanda terjadinya mastitis.

IDAI mengkonfirmasi bahwa Mastitis adalah kondisi dimana payudara mengalami peradangan akibat sumbatan ASI yang tidak ditangani dengan baik. Dan hal ini dialami oleh sebagian besar ibu baru yang masih belum mahir memaksimalkan pengosongan payudara diawal-awal menyusui.

American Family Physician juga menjelaskan bahwa hal-hal yang menyebabkan mastitis meliputi teknik menyusui yang kurang baik, ibu yang malnutrisi, puting lecet, infeksi jamur, dan penggunaan bra yang terlalu ketat. Sebagian besar resiko dari kasus ibu yang terserang mastitis, jika tidak ditangani dengan baik maka akan mengalami abses di payudara hingga mengeluarkan nanah.

Gejala mastitis ini meliputi :

  1. Nyeri pada payudara yang meradang secara terus menerus pada saat menyusui atau setelah menyusui dan saat PD di sentuh.
  2. Payudara terasa lebih hangat, terasa keras di bagian tertentu dan adanya kemerahan.
  3. Demam, atau meriang yang gejalanya sama seperti flu selama lebih dari 24 jam.
  4. Muncul sensasi terbakar pada payudara saat menyusui.
  5. Kulit payudara tampak mengkilap.

Dari gejala-gejala diatas, perlu adanya bantuan medis untuk menanganinya. Salah satunya segera berkonsultasi ke tenaga medis atau meminta bantuan dokter laktasi untuk meresepkan obat. WHO juga menyarankan untuk tidak sembarangan mengonsumsi antibiotik tanpa anjuran dokter dalam keadaan sedang menyusui. Sebagai alternatif, ibu bisa melakukan pertolongan pertama agar lebih nyaman seperti perawatan berikut :

  1. Kompres air dingin pada bagian payudara.
  2. Tetap menyusui sesuai permintaan, dan pastikan posisi dan pelekatannya tepat.
  3. Ketika mengosongkan payudara dengan cara memompa, cukup pompa hingga payudara terasa nyaman dan tidak perlu sampai benar-benar kosong.
  4. Hindari menggunakan bra yang ketat dan menekan pada daerah yg keras karena bisa memperparah peradangan.
  5. Konsumsi paracetamol untuk meredakan demam dan nyeri.
  6. Konsumsi lecithin dgn dosis 2x2 kapsul.
  7. Jika sudah melakukan treatment tsb dan tidak ada perubahan selama 3 hari maka segera hubungi dokter laktasi.

Mommy bisa melakukan pijat limfatik untuk menangani mastitis. Caranya bisa tonton pada video di berikut ini!

https://youtu.be/DR7IghP6CLs?si=wotSR9taVacmP4Hf

Agar kondisi tersebut tidak terulang, pastikan mommy melakukan pengosongan payudara secara rutin dan maksimal. Setelah mengetahui pengobatannya, pastikan Mommy wajib membenarkan posisi dan pelekatan saat menyusui agar ASI bisa keluar dengan optimal. Tetap melakukan pengosongan payudara dengan maksimal sesuai dengan frekuensi menyusui bayi. Hal ini akan mencegah terjadinya mastitis dan mengurangi resiko payudara bengkak.

Referensi:

Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (2019). Mastitis (Literature review).

IDAI. Diakses pada 2024. Mastitis.

WHO, Diakses pada 2024. Mastitis: causes and management.

Journal of Human Lactation (2020). Severe Mastitis Lactation With Complicated Wound Infection Causes by Streptoccocus Pyogenes.

Journal Keperawatan Maternitas (2015). Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Let Down Refleks Ibu Post Patrum di Rumah Bersalin Mardi Rahayu Kalibanteng Semarang.

Artikel Terkait