Sekitar 3 bulan pertama kelahiran baby, biasanya produksi ASI memang melimpah. Namun, jika produksi ASI terlampau banyak secara berkelanjutan beberapa bulan berikutnya, bisa jadi mommy mengalami hiperlaktasi. Hiperlaktasi adalah kondisi dimana tubuh mommy memproduksi ASI lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh baby. Hal ini ditandai dengan keluarnya ASI yang begitu deras tanpa adanya rangsangan seperti dipompa atau disusui baby.

Hiperlaktasi dapat dikenali dengan gejala sebagai berikut :

  • Payudara terasa penuh dan kencang
  • Payudara terasa membesar sepanjang waktu
  • Payudara terasa nyeri dan sakit
  • Saat baby menyusu, ASI yang keluar akan mengalir cukup deras sampai membuat baby tersedak dan kesulitan atau kewalahan untuk menyusu

Penyebab hiperlaktasi yang dialami mommy biasanya disebabkan oleh :

  1. Kadar hormon prolaktin yang sangat tinggi (hiperprolaktinemia)
  2. Jumlah kelenjar susu (alveoli) pada payudara terlalu banyak
  3. Terlalu sering memompa atau memerah ASI yang membuat payudara terus memproduksi ASI dalam jumlah besar (over stimulasi)

Cara mengatasi hiperlaktasi Mommy tak perlu khawatir karena kondisi hiperlaktasi dapat diatasi dengan sejumlah cara berikut: - Pompa payudara sebelum menyusui selama 1 - 3 menit untuk mengurangi aliran ASI yang terlalu deras. - Menyusui dengan posisi berbaring atau bersandar untuk mengontrol keluarnya ASI. - Kompres dingin dan pijat payudara sebelum menyusui untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada payudara serta melancarkan saluran ASI. - Pakai breast pads atau bantalan menyusui untuk menyerap ASI yang merembes. - Pompa atau perah ASI sesuai dengan kebutuhan (tidak berlebihan dan terus menerus). - Baiknya tidak memompa payudara sampai benar-benar kosong. Lakukan pompa sampai payudara terasa lega atau nyaman.

Jika mommy telah melakukan sejumlah cara di atas namun produksi ASI masih berlebih dan tetap mengalami hiperlaktasi, segera konsultasikan dengan dokter atau temui konsultan laktasi ya mom!

Sumber:
https://www.klikdokter.com/ibu-anak/ibu-menyusui/5-cara-sederhana-menyiasati-hiperlaktasi

Artikel Terkait