Bahaya Wewangian pada Bayi: Mengapa Parfum dan Pengharum Ruangan Bisa Membuat Si Kecil Rewel?

Posted: 24 Sep 2025

Mengapa Bayi Bisa Menjadi Rewel?

Bayi dikenal sensitif terhadap rangsangan dari lingkungan sekitar mereka. Salah satu pemicu yang sering tidak disadari orang tua adalah paparan wangi-wangian, baik dari pengharum ruangan, parfum yang digunakan di dekat bayi, maupun skincare yang langsung diaplikasikan pada kulit bayi. Paparan aroma sintetis ini bisa menyebabkan overstimulasi pada bayi, yang berujung pada rewel, sulit tidur, atau bahkan gangguan kesehatan jangka panjang.

Apa yang Membuat Wewangian Berbahaya?

Banyak produk wewangian mengandung bahan kimia bernama phthalates, yang berfungsi untuk membuat aroma lebih tahan lama. Sayangnya, phthalates dikenal sebagai endocrine disruptors—bahan kimia yang dapat mengganggu sistem hormon tubuh.

Pada bayi dan balita, paparan phthalates dapat meningkatkan kadar hormon stres (kortisol) sehingga membuat bayi lebih mudah rewel. Kondisi ini juga bisa memengaruhi kualitas tidur bayi: mereka menjadi sulit tidur di malam hari dan lebih rewel di siang hari akibat kurang istirahat.

Dampak Jangka Panjang dari Paparan Phthalates

Selain memicu kerewelan jangka pendek, phthalates juga dapat menimbulkan efek serius pada kesehatan bayi di masa depan:

  • Gangguan tidur: Studi menemukan bahwa paparan phthalates berhubungan dengan gangguan pola tidur anak (Qi et al., 2023).

  • Iritasi kulit: Kandungan ini sering ditemukan dalam skincare bayi, yang bisa memicu ruam, iritasi, hingga alergi.

  • Gangguan hormon reproduksi: Paparan berulang dapat memengaruhi perkembangan hormon reproduksi dan berpotensi meningkatkan risiko pubertas dini di kemudian hari (Bornehag et al., 2015).

Cara Aman Merawat Bayi Tanpa Wewangian Berlebihan

Meskipun banyak orang tua ingin bayi mereka selalu harum, menggunakan parfum atau pengharum bukanlah solusi terbaik. Berikut adalah beberapa cara sederhana agar bayi tetap segar tanpa risiko kesehatan:

  1. Mandikan bayi secara teratur, 2 kali sehari untuk bayi di atas 1 bulan.
  2. Bersihkan area lipatan tubuh bayi, seperti leher, ketiak, siku, dan paha, karena sering menjadi sumber bau.
  3. Gunakan pakaian yang menyerap keringat agar bayi tetap nyaman.
  4. Jika tetap ingin menggunakan produk skincare, pilih yang aman, berlabel hypoallergenic dan dermatologist tested, serta bebas phthalates dan fragrance.

Kesimpulan

Wewangian mungkin membuat bayi terlihat lebih harum, tetapi risikonya bisa lebih besar dibanding manfaatnya. Paparan bahan kimia seperti phthalates tidak hanya membuat bayi rewel, tetapi juga dapat memengaruhi kualitas tidur, kesehatan kulit, hingga perkembangan hormon jangka panjang. Dengan memilih perawatan yang aman dan sederhana, orang tua dapat membantu menjaga kenyamanan sekaligus kesehatan bayi.

Referensi

  • Bornehag, C. G., Carlstedt, F., Jönsson, B. A. G., Lindh, C. H., Jensen, T. K., Bodin, A., ... & Swan, S. H. (2015). Prenatal phthalate exposures and anogenital distance in Swedish boys. Environmental Health Perspectives, 123(1), 87–94.
  • Qi, Y., Ma, L., Fang, Y., Wang, L., Zhou, S., & Cai, J. (2023). Prenatal and postnatal exposure to phthalates and sleep problems in early childhood. Environmental Research, 219, 115057.

Artikel Terkait